Seorang guru pernah bertanya kepada murid² kelas satu. Setiap anak ditanya tentang cita²-nya ingin menjadi apa saat sudah besar nanti?
Diantara mereka ada yang menjawab : pilot, dokter, insinyur… Semua jawaban mereka berputar pada profesi ini, kecuali SATU ANAK.
Dia memberikan jawaban yang aneh, yang menyebabkan murid² lainnya tertawa.
Tahukah anda apa jawaban anak itu?
Dia berkata :
أود أن أكون صحابيا
“aku bercita² ingin menjadi SAHABAT”
Sang guru terheran dengan anak ini. Dia bertanya :
لمذا صحابي؟
“Kenapa ingin jadi sahabat?”
Anak itu menjawab :
ماما كل يوم قبل ما انام تحكي لي قصة صحابي, الصحابي يحب الله، اريد ان اصبح مثله
“Mama setiap malam sebelum aku tidur, selalu membacakan aku cerita sahabat. Para sahabat mencintai Allâh, dan aku ingin menjadi seperti mereka.”
Sang guru pun tertegun. Dia berusaha menahan air matanya karena jawaban anak ini.
Dia tahu bahwa di belakang anak ini ada seorang ibu yang hebat (luar biasa), sehingga cita² anak ini pun juga hebat (luar biasa).
***
Salah satu guru wanita yang mengajar seni bercerita, bahwa suatu hari ia pernah meminta kepada salah satu kelasnya, anak murid SD untuk menggambar منظر الربيع (pemandangan musim semi*)
*Catatan pent : ربيع memiliki makna musim semi yang ditandai dengan hijaunya daun, bermekarannya bunga dan udara yang sejuk. Tampak indah.
Lalu datanglah seorang siswi dan ia menggambar MUSHAF (AL-QUR’AN). Sontak sang guru pun terheran dengan gambarnya.
Lalu ia berkata :
ارسمي الربيع وليس مصحفا، الا تفهمين؟
“Gambarlah pemandangan musim semi, bukan mushaf, kamu faham tidak?”
Namun jawaban sang siswi tadi seperti menampar wajahnya. Siswi SD itu mengatakan :
القرآن الكريم ربيع قلبي هكذا علمتني امي!
“Al-Qur’an itu ‘robi’u qolbî’ (penyejuk hatiku)*, inilah yang diajarkan ibuku.”
Catatan pent : ada sebuah doa yang diriwayatkan Imam Hakim berbunyi
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ، وَنُوْرَ صُدُوْرِناَ، وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ، وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ.
“Ya Allah jadikanlah Al Qur’an sebagai PENYEJUK HATI KAMI, cahaya yang menyinari dada kami, pelipur duka kami dan penghapus kesedihan kami”.
PENDIDIKAN SEPERTI APA INI?
** PENDIDIKAN KARAKTER HEBAT!!!
***
**LIHATLAH
Pedang Allâh yang terhunus, Khâlid bin Walid ketika mengambil mushaf, beliau memegangnya sembari menangis dan berkata :
شغلنا عنك الجهاد
“Kami tersibukkan darimu karena jihad”
Sungguh alasan yang paling indah.
Adapun sekarang
شغلنا عنك الجهاز
“Kita tersibukkan darimu (al-Qur’an) karena JIHAZ (GADGET)”
Beda kata jihad dan jihaz mungkin hanya satu huruf… (yaitu huruf د dan ز)…
** tapi maknanya berbeda jauh…
***
Faidah yang dishare oleh guru kami, al-Ustadz Mubarak Bamu’alim
Dialihbahasakan oleh @abinyasalma